Pengalaman berhenti bekerja

 Sampai hari ini gw percaya bahwa kata "rumah" bukan selalu tentang hunian. Mungkin kata kerja yang tepat adalah "pulang" karena rumah harusnya objek ya? Tempat di mana kamu merasa aman dan nyaman. Aku baru mengalami pengalaman menyedihkan tapi sekaligus membuat aku makin mengenal diriku sendiri. Sejak usia 20an awal gw tuh galau mampus sama namanya masa depan. AKu panik sampai depresi ketakutan akan masa depan, dan terus-terusan rasa cemas utnuk mengehtahui harus apa dan harus gimana. Banyak orang sudah bilang cukup ikut yang "passion". Tapi gimana kalau passion kmau ada banyak dan kamu gak tahu yang mana?


Menjadi kuat dan tangguh membuat gw terus mencoba sampai mentok tembok. Bekerja keras adalah jalan hidupku dan gw anaknya gigih untuk melakukan beberapa pekerjaan yang gw pikir gw sanggup dan gw mau coba. Kemarin gw baru saja mengalami dipecat untuk pertama kalinya dalam hidup gw. Gw sebagai orang yang dedikasi dan pekerja keras tentu saja sangat sedih dan shock mengalamin hal ini. Makannya gw nulis blog lagi setelah sekian lama mager. Gw dipecat dari toko sepatu... ya tempat kerja yang gw cuma coba-coba aja kerja di sana karena gw pikir gw suka fashion. Ya, gw memang suka fashion. Gw suka berpenampilan baik dan gw mempelajari teksture and color theory. I learn how to be present. But it doesn't mean that I am good working in that place. Kerja gw ajdi pramuniaga, menjajakan dan menjual sepatu. Cuma itu. Buat w itu pekerjaan gampang dan gak pakai otak dibandingkan kerjaan gw sebelumnya sebagai asisten chef di restoran yang gw harus berdiri 5 jam atau angkat2 barang puluhan kilo. Kerjanya gampang banget.


Tapi apalah kerja gampang kalau gw gak suk? Ekspresi gw hari kedua kerja adalah, "damn, I hate shoes" dikelilingi oleh ratusan pasang sepatu bikin gw overwhelemed. Di tambah gw merasa seperti menial labour yang tidak memberikan sumbangsih pada perbaikan dunia. Gw merasa benar-beanr tenaga doang yang dipakai. Tpai okelah gw bisa dedikasikan sisa tenaga dan pikiran gw dalam mengerjakan master tesis.


Terus gw sadar banget gw gak kerasan akrena gw sering bolak-balik dateng ke tempat lama, restoran tempat ge bekerja. Setiap bulan gw ke sana buat training pegawai sebagai alasan padahal gw bener2 kangen kerja memasak dan dikeliling bahan makanan. Gw enggak pernah merasa tertekan dikelilingi kecap, tomat atau salad! Semua bahan makanan adalah teman dan gw merasa kami bisa bekerja sama untuk menciptakan sesuatu.


Bos, suami dan semua teman dekat gw bahkan bilang ke gw bahwa memasak adalah ikigai gw. Gw emang ditakdirkan untuk memasak. Gw suka kerja keras, gw kreatif, gw gila memasak. BANYAK BANGET orang2 bilang gw buka restoran aja karena gw sangat passionate. Dan ternyata memang obvious banget ya kalau memasak adalah jalan hidup dan pekerjaan yang gw suka.

Pada hari gw dipecat gw shock dan sedih banget. Gw sebenarnya udah berkali2 untuk memutuskan keluar, gw bilang sama temen2 kalau gw kayanya enggak cocok kerja di toko sepatu. Gw enggak memikirkan karier karena gw enggak peduli dengan sepatu. They just exsisted, I don't hate them but not liking them either, I just don't care. Bos gw di toko sepatu ini ajaib banget pula, setelah gw komplain mau ganti hari kerja buat nonton konser My Chemical Romance, dia marah lalu datang ke toko saat gw lagi bekerja dan belum selesai shift, nyuruh gw beresin barang dan gak usah datang lagi.

At some point I am really happy that I,

1. Finally able to watch My Chemical Romance Concert

2. I don't like the job

3. I miss working in the restaurant damn much

Dan gw bersyukura ada Suamiaw di sisi gw, dia selalu calming me down apapun yang terjadi. Selalu support dan sebenernya dia udah berkali-kali bilang bahwa gw gak cocok kerja di toko sepatu. Passion gw adlaah memasak. Tapi kita enggak pernah tau kita gagal sebelum mencoba kan.


Lagi-lagi gw ingat kata-kata DKW, "it is better to love and lost, rather never try it at all"

Seenggaknya gw sekarang tahu bahwa gw enggak suka bekerja di bidang fashion dan gw sangat menyukai kerja restoran. Di sisi lain, gw sebenernya bakalan kerjain proyek advertising restoran lama gw HAHAHAHAHAHA

Jadi di hari gw dipecat gw otomatis balik di restoran lama karena kami saling membutuhkan. Bos gw suka kemampuan dan dedikasi gw, gw suka pekerjaan memasak, konseping dan manajemen. Terlebih lagi bos gw Virgo dan gw Taurus kami emang sangat cocok. Bos gw yang tadinya stres untuk acara advertisting ini langsung sangat lega sekali gw masuk ke dalam tim dan bantu komunikasi. We need each other, we should admitted it. Saking sayangnya sama gw, padahal gw udah cabut masih dikasih hadiah ulang tahun vocer buku uwuwu so sweet amat emang.


Ya udah gitu aja curhatnya ternayta jadi orang dewasa emang harus kuat mental. Karena pasti belajar pengalaman ditolak, dipecat, menemukan passion, bekerja sama dengan orang yang cocok. Hidup ini cuma tentang menerima dan berbahagia gw rasa. Dan pengalaman dipecat membuat gw belajar apa yang benar2 gw sukai dalam hidup ini.


Gw menerima kreatifitas dan impulsivitas gw. I don't hate anyone in the shoestore they show us what I really am, a person who never fit in that place. They don't suck, they did their work and I appreciate that. So it is what it is. Now I can move on peacefuly and embrace my career as a restaurant manager, the job that I always admire.

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Pertama ke Pride Cologne 2019

Buku Membicarakan Feminisme

Resep Brownies 3 Mangkok Legendaris Nadyazura (Beserta FAQ membuat Brownies enak)