Green Thumb alias berkebun

Dari dulu gw percaya bahwa karena shio gw anjing api maka tangan gw panas dan gw enggak bisa menumbuhkan apapun. Waktu itu gw inget banget gw ikut komunitas youth-youthan dan gw sejenis di karantina selama satu minggu untuk seminar syalalala dan lain-lain dan dalam sebuah satu sesi olahraga pagi, kita ngobrolin beberapa hal dan boleh bikin pertanyaan untuk dijawab oleh sekelompok. Maka gw bertanya, "momen apa yang paling bahagia dalam hidupmu?"

Pertanyaan yang gw lontarkan ke temen-temen sebenarnya adalah pertanyaan buat diri gw sendiri. Saat itu tahun 2015 pertengahan gw baru selesai terapi sama psikolog dan dinyatakan sehat walafiat dari depresi yang melanda. Gw mulai menyusun hidup dan berpikir tentang hidup. Saat itu gw mulai mengenang semua masa kecil gw dan berpikir momen-momen yang bikin gw bahagia. Dan itu saat gw berada di villa kakek di Sukabumi dan memanen tomat dan ketimun.

Gw enggak inget itu gw usia berapa tapi ingatan itu melekat banget. Gw baru tahu kalau ketimun ada durinya. Itu sebabnya Timun Emas melempar biji ketimun dan raksasa merasa kesakitan saat mengejar karena tertusuk duri. Gw baru tau tomat itu merambat. Gw baru melihat dan merasakan turun ke kebun yang becek dan berparit-parit supaya tomat dan ketimun dapat asupan air yang cukup. Kebun sayur kakek enggak besar, tapi cukup untuk kami sekeluarga besar. Dalam sekali panen kami daat dua karung besar ketimun yang sampai bingung mau dikasih ke siapa lagi.

Sejak saat itu gw enggak dekat dengan namanya tumbuhan atau berusaha untuk bertani sampai gw macarin si Dr. T awal tahun 2016. Saat gw ulangtahun ke 22 Dr T ucapkan selamat ulang tahun dengan bunga mawar SEKEBON. Dr T punya kebun yang diisi bunga-bunga dan dia kasih gw bunga yang maish hidup! Gw sangat suka bunga dan gw senang sekali kalau pacar gw kasih bunga. DKW dulu pernah kasih bunga dan gw sumpah meleleh-leleh saking senangnya. Gw sendiri suka kasih bunga ke temen-temen tapi gw selalu kasih bunga hidup dengan pot-potnya gatau kenapa. Mungkin karena gw emang aneh aja sih.

Samapai akhirnya gw menikahi Dr T dan hidup di Jerman, mengurus kebunnya Dr T dan bertani bersama. Gw enggak pernah tahu kalau gw bisa bertanam! gw punya green thumb! Mereka bilang enggak semua orang bisa bertanam tapi ternyata gw termasuk orang-orang yang berjempol hijau. Awalnya gw enggak sadar kalau gw bisa bertanam, gw kan bawa bahan2 dari Indonesia kaya kunyit, kencur dan sereh ya. Nah beberapa dari mereka sudah bertunas karena kelamaan disimpan. Suamik bilang "kamu kasih tanah aja di bawah" yaudah lah gw kasih tanah itu kunyit dan kencur. Eh numbuh dong gw seneng banget!

Kemudian gw coba lagi dengan serai yang gw beli di toko asia, sereh wangi ini bibitnya bagus dan gw pakai tanah seadanya tanpa pupuk. Ternyata berhasil lagi! selanjutnya gw bertanam tanaman rambat. Jadi rumah gw emang penuh banget dengan tumbuhan kan, beberapa temen2 Indonesia gw suka banget sama koleksi tumbuhan kami dan gw mau kasih beberapa buat teman2 karena emang tumbuhan kami sudah banyak beranak-pinak. Gw pakai gelas bekas botol bir dan gw potong tanaman rambat. Gw diemin dua minggu dan voila udah ada akar!

itu anakan tanaman rambat dan bawang bombay semai

Takjub banget gw dengan kemampuan bertanam yang ternyata gw miliki ini. Gw pikir gw cuma bisa memasak ternyata aku juga bisa bertanam. Nanti kalau ada appocalipse gw akan bisa bertahan hidup dengan bertani dan memasak makanan sendiri. Ihiy!

Anyway karena sekarang lagi musim gugur menjelang dingin, tanaman pada amsuk rumah semua termasuk bumbu dapur gw. Ini adalah koleksi bumbu dapur yang gw letakan di dapur. Kalau gw kurang apa2 tinggal petik dan oseng-oseng~ Semua tanaman usianya sekitar 5 bulanan karena semua gw yang tanam (kecuali daun jeruk purut itu suamik beli buat melengkapi koleksi bumbu dapur gw).


ki-ka: kencur, sereh, kunyit kecil, kunyit besar dan daun jeruk purut


Gw bangga banget sama diri gw sendiri karena kemampuan bertanam ini. Gak nyangka banget gitu loh. Ternyata semau ornag memang punya potensi dalam dirinya hanya bagaimana kita untuk punya kesempatan. Gw sekarang udah mulai bisa sensing kalau tanaman butuh air atau mereka sakit dan mencoba sedikit demi sedikit memahami sakitnya tumbuhan. Setelah jadi dokter cinta, aku mau jadi dokter tumbuhan huhuhuhuhuhuhaaaaaahahahahaha

Gw bahagia banget kawin sama Dr T karena dia sangat cocok dan gak rese, dia juga bantu gw mengembangkan semua potensi gw. Kata ibu mertua kami seperti Yin dan Yang yang saling melengkapi. Kami bisa being alone together dan juga bisa keep in company. Ai lop yu Dr T.


Comments

Popular posts from this blog

Buku Membicarakan Feminisme

Pengalaman Pertama ke Pride Cologne 2019

Resep Brownies 3 Mangkok Legendaris Nadyazura (Beserta FAQ membuat Brownies enak)