Pro at Procrastination

Huehehehe akhirnya gw nulis blog lagi tapi tidak tentang resep masakan tapi blablabla gak jelasan. Suamik gw sedang ke field-research dan gw ditinggal sendirian di rumah. Berhubung ternyata deadline gw enggak padat gw jadi punya lumayan banyak waktu luang. G wbisa menulis atau bikin esai hura-hura.

Oh ya gw mau curhat tentang menulis. Gw punya hutang di Indonesia. bukan hutang uang (amit-amit ya Allah gw bukan manusia yang punya hutang uang) hutang tsb adalah peluncuran buku, roadshow berikut tandatangan. Ya, buku gw laku keras walaupun diterbitkan oleh penerbit indie, jikalau gw bisa datang ke Indonesia, buat roadshow, mau diwawancara media, bikin diskusi/bedah buku dan sesi tanda tangan nama gw bisa banget naik mulus lancar jaya. Gw memikirkan bagaimana promosi dan marketing sangat penting jika kamu memang punya produk yang berkualitas. Itu dia, gw batal ke Indonesia karena gw harus menyelesaikan level A2 di VHS sekaligus memulai kursus integrasi sampai B1 kan. Selanjutnya les teroooos sampai bisa ke level C1 atau sampai di kualifikasi persayratan masuk kuliah di Colone. Aku tidak menyerah walaupun berkali-kali ditolak universiats buat S2. Jalan memang berliku dan ada banyak kesempatan yang bisa di ambil

Misalnya mengambil tawaran untuk menerbitkan graphic history di publisher buku terbesar di Indonesia. IYA BENAR SEKALI KAWAN-KAWAN GW SEDANG MENULIS GRAPHIC HISTORY!!! Jadi gw kerjasama dengan ilustrator favorit gw yang namanya sama dengan gw dan kami sudah bersepakat untuk mengerjakan buku ini bersama-sama. Membayangkan buku itu masuk major label dan meledak di Indonesia, eh buset. Untung gw tinggal sunyi di Jerman di mana orang tahu gw cuma ibu rumah tangga biasa yang tiap bulan ngecekin Angebot Supermarket. Gw bisa gila kalau jadi idol lagi cem masa-masa dahulu kala.

Btw ini gw harunya menyelesaikan proposal dan publikasi buat salah satu organisais yang gw urus di sini. Nanti di hari kerja uga gw mau nyelesaian administrasi pendafataran gw ke salah satu partai di sini. Gw butuh banget kan wadah buat gw belajar bahasa jerman, berdiskusi sekaligus belajar tentang bahasa/politik. Yaudah gw daftar partai aja. Di Indonesia gw enggak mungkin mamen nyaleg atau serius berkarier di partai kalau gw miskin begini. Terlalu mahal ongkos demokrasi untuk memunculkan pemimpin-pemimpin bagus. Apalagi periode kedua Jokowi sangat kental oligarkinya. Mamen, Nadien Makarim, Eric Tohir jadi menteri. Mereka semua pengusaha! hhhh gw mau nulis pendapat politik tapi mendingan jadi esai lumayan duit rupiahnya. Di sini gw tulis hal-hal gak jelas sekaligus procastinasi aja -seperti yang selalu gw lakukan- mungkin gw udah mulai harus nulis proposal supaya gw bisa lanjutin marathon series di Netlflix so bye bye!

Comments

Popular posts from this blog

Buku Membicarakan Feminisme

Pengalaman Pertama ke Pride Cologne 2019

Resep Brownies 3 Mangkok Legendaris Nadyazura (Beserta FAQ membuat Brownies enak)