Hidup dengan Hormonal Imbalence

Gw sebenernya enggak percaya kalau manusia adalah mesin yang dikontrol sama zat-zat kimia di tubuh. Sebagai akademisi ilmu sosial gw yakin bahwa dimensi sosial sangat memengaruhi manusia dalam bertindak dan membuat perdaban. Tapi sebagai orang yang punya gangguan hormon, gw berasa banget bahwa gw benar-benar didorong oleh semua hormon ini.

Gw didaulat hormonal imbalance sejak masih di Indonesia. Gw sangat sensitif terhdap stress kalau gw stress seluruh tubuh akan berkontribusi untuk semakin memperparah stress gw. Mulai dengan overthinking dan otak gw enggak bisa berhenti berpikir dan membuat gw insomnia 1-2 hari. lalu keputihan, pendarahan di vulva, rambut rontok dan sebagainya. Gw juga kadang gak mau makan dan cuma makan sedikit banget sehari.


Sebagai master of my body gw melawan ketidakseimbangan hormon ini dengan olahraga teratur dan makan-makanan yang sehat. Gw menjaga asupan gula, kafein dan alkohol. Memaksa diri beristirahat di kasur sebelum jam 11 malam. Mengurangi intensitas bertemu orang-orang kalau rasa overwhelming. Gw hanya ingin jauh dari masalah dan masalah kemarahan yang tidak terkendali. Mau biasa jaja gitu

Lain hari tubuh gw bisa bersikap lain lagi. Gw tidur selama 13 jam, makan gak kira-kira, gw udah minum vit D teratur tapi rasanya lemas dan mengantuk terus. Gw bisa tidur dari jam 9 malam sampai 10 pagi dan bangun dengan perasaan sangat lapar. Gw makan tapi di sisi lain malas ngapa-ngapain, enggak punya tenaga buat olahraga. Lalu gw jadi gendut karena banyak makan dan banyak tidur dan paranoid karena berat badan bertambah lalu mulai stress lagi karena jadi gendut. Gitu terus.


Mikirin masalah personal emang enggak ada habisnya. Untung gw punya ideologi dan ambisi.

Comments

Popular posts from this blog

Buku Membicarakan Feminisme

Pengalaman Pertama ke Pride Cologne 2019

Resep Brownies 3 Mangkok Legendaris Nadyazura (Beserta FAQ membuat Brownies enak)